Tips membangun rumah nyaman hemat energi, tanpa AC dan minim lampu
- Written by Ariva Sugandi Permana, PhD, Assistant Professor at Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, King Mongkut's Institute of Technology Ladkrabang, Thailand

● Desain rumah ramah lingkungan bisa mengurangi konsumsi energi secara signifikan.
● Cahaya matahari dan aliran udara optimal dapat membuat rumah di iklim tropis seperti Indonesia tetap nyaman tanpa AC.
● Efisiensi energi harus menjadi pertimbangan utama saat membangun rumah, bukan sekadar estetika.
Di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti dan melambungnya harga properti, mimpi Gen Z dan kaum milenial untuk bisa punya rumah sendiri[1] semakin jauh dari jangkauan. Tapi, kalau kamu masih bisa punya ruang untuk berangan-angan, kira-kira seperti apa desain rumah idamanmu?
Bagi anak muda yang sangat peduli dengan kualitas hidup, rumah tentu bukan sekadar bangunan tinggal. Rumah juga harus nyaman dan layak huni. Sayangnya, di negara tropis seperti Indonesia, terutama di kota-kota metropolitan, rasanya sulit untuk punya rumah adem tanpa pendingin udara atau AC. Akibatnya, konsumsi energi tinggi, begitu pula emisi gas rumah kaca yang dihasilkan.
Ini menjadi dilema tersendiri bagi anak muda yang ingin tinggal nyaman, tapi juga peduli dengan Bumi[2]. Lantas, adakah cara membangun rumah nyaman tapi tetap hemat energi?
Jawabannya: ada.
Riset[3] yang saya lakukan menunjukkan rumah hemat energi dan bersahabat dengan alam tetap memungkinkan dibangun di kawasan tropis seperti Indonesia. Keduanya bisa dicapai tanpa mengorbankan kenyamanan penghuni.
Pengurangan energi bisa dilakukan, terutama untuk penerangan dan pendinginan, dengan memanfaatkan sumber daya alam seperti cahaya matahari dan aliran udara.
Read more https://theconversation.com/tips-membangun-rumah-nyaman-hemat-energi-tanpa-ac-dan-minim-lampu-255842