Asian Spectator

Men's Weekly

.

Perubahan iklim makin membahayakan: kita bisa apa?

  • Written by Muammar Syarif, Podcast Producer
Perubahan iklim makin membahayakan: kita bisa apa?

Perubahan iklim merupakan masalah global yang perlu mendapatkan perhatian serius dari masyarakat dunia. Dampak perubahan iklim sangat beragam[1]: kerusakan ekosistem, penurunan keanekaragaman hayati, serta kesejahteraan manusia.

Tahun 2023 dibuka dengan badai dingin[2] yang membekukan Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang. Sementara, Eropa mencatatkan rekor terpanas dalam sejarah. Kita juga terkejut dengan fenomena tanah Arab yang menghijau[3].

Apakah kiamat sudah dekat? Yang jelas banyak ilmuwan sudah lama memprediksi cuaca ekstrem bakal kian marak.

Lalu apa yang bisa anak muda lakukan untuk mengurangi dampak dari perubahan iklim? Hingga saat ini masih banyak orang yang meremehkan dampak perubahan iklim dan mengabaikan perlunya tindakan untuk mengatasi masalah ini[4].

Untuk membahas permasalahan ini, kami berbincang dengan peneliti ekonomi internasional dan politik lingkungan Universitas Katolik Parahyangan, Stanislaus Risadi Apresian, tentang bagaimana cara untuk ikut berpartisipasi untuk mengurangi dampak perubahan iklim yang semakin parah.

Dengarkan obrolan lengkap tentang sumber daya alam, energi terbarukan, dan dampak sosial & ekonomi akibat perubahan iklim dalam siniar (podcast) Sains Sekitar Kita di KBR Prime, Spotify, dan Apple Podcasts!

Authors: Muammar Syarif, Podcast Producer

Read more https://theconversation.com/perubahan-iklim-makin-membahayakan-kita-bisa-apa-201767

Magazine

Riset: Sapi Indonesia punya jejak DNA banteng liar, tertinggi di sapi madura

● Sapi-sapi Indonesia punya jejak DNA banteng liar.● Sapi madura memiliki proporsi gen banteng yang paling besar.● Kekayaan genetik sapi lokal terancam hilang karena persilangan deng...

Diplomasi di persimpangan: Antara solidaritas Palestina dan kepentingan dagang dengan Israel

Pantulan gambar peserta Aksi Pro-Palestina di Jakarta pada 24 Mei 2025.Rumaisha Project/Shutterstock● Indonesia selalu mendukung kemerdekaan Palestina, tapi secara ekonomi, tak bisa lepas dari I...

Katingan Dayak bronze bells: Traces of migration or local creative expression?

The scent of tabalien wood (Eusideroxylon zwageri) and the laughter of children playing in the yard greeted me as I stepped into a wooden house in Tumbang Panggu, a remote village in Indonesia’s...