Jejak karbon Spotify semakin besar sejak pakai fitur video musik
- Written by Hussein Boon, Principal Lecturer - Music, University of Westminster

Spotify saat ini memiliki sekitar 675 juta pengguna aktif[1]. Seiring eskpansinya[2] menggunakan video untuk streaming musik[3] serta meningkatnya jumlah pengguna aplikasi ini[4], jejak karbon[5] Spotify diperkirakan akan terus membesar[6].
Ditambah lagi adanya iklan video[7] yang melibatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menyesuaikan preferensi pengguna. Artinya, setiap video akan memiliki perbedaan meskipun kecil.
Penggunaan AI membutuhkan pemrosesan tambahan yang disesuaikan dengan resolusi streaming pengguna, dan tentunya menambah banyak jejak karbon.
Dulu, Spotify masih rutin menerbitkan data tentang dampak lingkungan mereka. Namun sejak 2021, laporan-laporan mereka tidak lagi lengkap.
Seperti yang dikemukakan oleh penulis dan cendekiawan Amerika, Shoshanna Zuboff, dalam bukunya The Age of Surveillance Capitalism[8], banyak perusahaan teknologi kurang memiliki tanggung jawab lingkungan.
Read more: Mengenal jejak karbon digital di balik layar gadget kita[9]
The Carbon Trust[10], konsultan yang membantu pelaku bisnis mengurangi jejak karbonnya, menghitung bahwa rata-rata jejak karbon streaming video di Eropa, mmenghasilkan 55 gram CO₂e)[11]. CO₂e atau carbon dioxide equivalent (setara karbon dioksida) adalah ukuran gabungan dari berbagai gas rumah kaca.
Sebagai gambaran, jumlah ini 50 kali lipat lebih tinggi dibanding streaming audio[12] dan setara dengan jejak karbon saat memanaskan empat kantong popcorn di microwave[13].
Sebagai seorang peneliti teknologi musik dan kecerdasan buatan[15], saya menyadari adanya pergeseran tanggung jawab yang menyertai inovasi video Spotify ini.
Tanggung jawab perusahaan yang menghasilkan emisi tentu harus kita tagih. Namun di samping itu, pengguna dan kreator konten juga mesti lebih bijak memilih perangkat streaming[16] dan pengaturan kualitas streaming.
Layar besar dan resolusi tinggi bisa menjadi faktor signifikan dalam meningkatkan jejak karbon[17].
Selain itu, lokasi geografis juga memengaruhi seberapa besar emisi karbon[18] yang dihasilkan dan bagaimana emisi tersebut dikelola.
Jerman, misalnya, memiliki jejak karbon streaming tertinggi di Eropa yaitu 76g CO₂e per jam. Sebab, energi mereka masih bergantung pada batu bara dan bahan bakar fosil[19].
Jejak karbon streaming di Inggris lebih rendah, yakni 48g CO₂e per jam[20] berkat bauran energi yang sudah mencakup gas alam dan energi terbarukan—semakin meningkat dengan nuklir sebagai tumpuan energi rendah karbon[21].
Sementara itu, Prancis yang memakai energi nuklir mencatat angka jejak karbon terendah: 10g CO₂e per jam[22].
Perusahaan teknologi dan media memiliki tanggung jawab besar untuk mengurangi emisi karbon dan semestinya transparan soal upaya mereka.
Emisi nol bersih tidak bisa dicapai tanpa komitmen dari perusahaan-perusahan teknologi besar[23], yang mayoritas berbasis di Amerika Serikat—negara yang belum meratifikasi protokol Kyoto[24] dan keluar dari Perjanjian Paris pada 2020[25]. Kedua perjanjian tersebut merupakan upaya global untuk memerangi perubahan iklim.
Sebuah lembaga think-tank asal Prancis, Shift Project[26], mengajak masyarakat dan perusahaan untuk menerapkan “digital sobriety"—yakni penggunaan teknologi digital secara sadar dan efisien demi keberlanjutan lingkungan.
Sebagai contoh, sebuah riset menunjukkan bahwa[27] Inggris bisa mengurangi emisi karbon lebih dari 16 ribu ton per tahun jika setiap orang dewasa mengurangi satu email ucapan terima kasih per hari.
Streaming tanpa sadar harus dihindari karena decoding video dapat menyumbang 35-50% energi saat pemutaran ulang (playback)[28] di gawai kita.
Video musik lebih dari sekadar musik. Seperti yang telah saya kemukakan[29], video "memberikan lapisan makna yang tidak bisa ditampilkan dalam lirik atau audio”.
Video bisa mengangkat para musisi, budaya, dan ide yang terpinggirkan ke permukaan, serta menyuarakan isu-isu sosial yang kompleks.
Contohnya karya rapper, penyair, aktivis, dan rohaniwan berdarah Suriah-Amerika, Mona Haydar, dalam video Wrap My Hijab[30] atau kritik terhadap neoliberalisme dan ekonomi trickle-down dalam video Nouveau Riche[31], dari rapper grime asal Inggris, Drillminister yang menyindir “orang kaya norak”.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi jejak karbon dari kebiasaan mendengarkan musikmu:
- Gunakan Wi-Fi alih-alih jaringan seluler (4G/5G).
- Jika sering memutar lagu yang sama berulang-ulang, lebih baik unduh dan simpan lagu itu untuk pemutaran offline.
- Gunakan penyimpanan lokal, bukan sistem berbasis cloud, untuk file musik dan videomu.
- Nonaktifkan fitur auto-play, hindari streaming latar belakang tanpa tujuan, dan ubah pengaturan default perangkat agar tidak selalu memutar dalam resolusi tinggi.
- Hindari pemutaran otomatis, streaming latar belakang tanpa tujuan, dan ubah pengaturan default perangkat agar tidak selalu memutar dalam resolusi tinggi.
References
- ^ 675 juta pengguna aktif (backlinko.com)
- ^ eskpansinya (podnews.net)
- ^ video untuk streaming musik (www.ifpi.org)
- ^ jumlah pengguna aplikasi ini (geographical.co.uk)
- ^ jejak karbon (theconversation.com)
- ^ diperkirakan akan terus membesar (theconversation.com)
- ^ iklan video (www.mirriad.com)
- ^ The Age of Surveillance Capitalism (www.amazon.co.uk)
- ^ Mengenal jejak karbon digital di balik layar gadget kita (theconversation.com)
- ^ The Carbon Trust (www.carbontrust.com)
- ^ 55 gram CO₂e) (ctprodstorageaccountp.blob.core.windows.net)
- ^ 50 kali lipat lebih tinggi dibanding streaming audio (podnews.net)
- ^ empat kantong popcorn di microwave (greenly.earth)
- ^ Song_about_summer/Shutterstock (www.shutterstock.com)
- ^ peneliti teknologi musik dan kecerdasan buatan (www.westminster.ac.uk)
- ^ streaming (theconversation.com)
- ^ jejak karbon (greenly.earth)
- ^ seberapa besar emisi karbon (greenly.earth)
- ^ batu bara dan bahan bakar fosil (greenly.earth)
- ^ 48g CO₂e per jam (greenly.earth)
- ^ energi rendah karbon (theconversation.com)
- ^ 10g CO₂e per jam (greenly.earth)
- ^ perusahaan-perusahan teknologi besar (tech.eu)
- ^ protokol Kyoto (unfccc.int)
- ^ Perjanjian Paris pada 2020 (www.nrdc.org)
- ^ Shift Project (theshiftproject.org)
- ^ sebuah riset menunjukkan bahwa (company.ovo.com)
- ^ 35-50% energi saat pemutaran ulang (playback) (dl.acm.org)
- ^ saya kemukakan (www.equinoxpub.com)
- ^ Wrap My Hijab (youtu.be)
- ^ Nouveau Riche (youtu.be)
Authors: Hussein Boon, Principal Lecturer - Music, University of Westminster
Read more https://theconversation.com/jejak-karbon-spotify-semakin-besar-sejak-pakai-fitur-video-musik-262722