Asian Spectator

Men's Weekly

.

Jaring pengaman yang berlubang: lemahnya jaminan sosial tenaga kerja di Indonesia

  • Written by Anggi M. Lubis, Editor Bisnis + Ekonomi
Jaring pengaman yang berlubang: lemahnya jaminan sosial tenaga kerja di Indonesia

Pemerintah telah mencabut aturan[1] yang membatasi pekerja di bawah 56 tahun untuk menarik dana Jaminan Hari Tua (JHT), setelah protes keras dari kelompok pekerja yang merasa kehilangan jaring pengaman jika suatu saat mata pencaharian mereka terputus.

Berlakunya Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) belum cukup untuk menenangkan kerisauan masyarakat jika JHT tidak bisa ditarik lebih awal. Skema JKP, misalnya, hanya menanggung mereka yang memiliki surat pemutusan hubungan kerja (PHK), tanpa mengakomodasi pekerja yang dipaksa mundur oleh tempat kerjanya.

Sayangnya, pencabutan pembatasan pencairan JHT tidak membuat Indonesia keluar dari darurat ketenagakerjaan.

Sejak menandatangani kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) pada 2003, Indonesia menerapkan fleksibilitas pasar tenaga kerja[2] (labour market flexibility atau LMF) yang kini menjadi rezim kerja utama di seluruh dunia.

Pendekatan LMF memungkinkan perusahaan[3] melakukan efisiensi dengan memotong biaya pekerja lewat penerapan kontrak singkat, outsourcing atau alih daya, dan berbagai status pekerja lepas lainnya. Perlindungan sosial yang seharusnya dimiliki pekerja pun berkurang dan bahkan menghilang.

Semua ini membuat mereka hidup dalam kondisi yang dipenuhi dengan kerentanan.

Pada episode SuarAkademia kali ini, kami membahas jaring pengaman tenaga kerja di Indonesia bersama peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Fathimah Fildzah Izzati.

Fildzah menjelaskan simpang siur jaminan ketenegakerjaan Indonesia, literasi keuangan masyarakat yang belum baik, alternatif jaminan yang tidak lagi mengandalkan iuran pekerja, hingga usulan menaikkan pajak orang kaya.

Simak episode lengkapnya di SuarAkademia – ngobrol seru isu terkini, bareng akademisi dan peneliti.

References

  1. ^ mencabut aturan (www.cnnindonesia.com)
  2. ^ fleksibilitas pasar tenaga kerja (www.plutobooks.com)
  3. ^ memungkinkan perusahaan (theconversation.com)

Authors: Anggi M. Lubis, Editor Bisnis + Ekonomi

Read more https://theconversation.com/jaring-pengaman-yang-berlubang-lemahnya-jaminan-sosial-tenaga-kerja-di-indonesia-179462

Magazine

Gen AI rentan penyalahgunaan, Indonesia perlu siapkan tata kelola yang bijak

Ilustrasi Generative AIKrot_Studio/Shutterstock● Generative (gen) AI mempermudah produksi konten, tapi rentan penyalahgunaan.● Teknologi digital jadi ruang kontestasi kepentingan ekonomi d...

Masyarakat mulai lelah terhadap AI: Berpeluang makin masif di masa depan

● AI memang terbukti memudahkan banyak urusan, tapi kita tetap perlu mawas diri.● Studi terhadap 11 negara menunjukkan mayoritas responden pengguna layanan berbasis AI cenderung ragu-ragu ...

Bunuh diri remaja bukti kegagalan sistem pendidikan, politik, dan lingkungan sosial

Ilustrasi remaja perempuan tampak tertekan akibat diganggu teman-temannya di sekolah. Creativa Images/ShutterstockPERINGATAN: Artikel ini memuat konten yang berkaitan dengan bunuh diri, melukai diri s...