Asian Spectator

Men's Weekly

.

Wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak makin luas: mengapa belum terkendali?

  • Written by Ahmad Nurhasim, Editor Sains + Kesehatan, The Conversation
Wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak makin luas: mengapa belum terkendali?

Minggu depan, umat Muslim Indonesia akan merayakan Idul Adha. Salah satu aktivitas yang menyertai Hari Raya Haji tersebut adalah penyembelihan hewan kurban seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba. Setiap tahun, sekitar 1,7 juta hewan ternak[1] dipotong untuk kurban.

Masalahnya, kini wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak makin menyebar di berbagai daerah. Walau Kementerian Pertanian telah menyatakan sapi yang siap potong untuk kurban tidak berasal dari zona PMK[2], kita perlu waspada akan risiko penularan virus ini pada hewan lainnnya.

Lebih dari 180.000 hewan ternak[3] yang tersebar di 19 daerah telah terinfeksi virus penyebab penyakit ini.

Data populasi hewan ternak dari Kementerian Pertanian[4] menunjukkan jumlah sapi potong ada sekitar 16 juta ekor, sapi perah 600 ribu, dan kerbau hampir 900 ribu. Jadi total, ada 18 juta ekor hewan ternak.

Salah satu cara menekan penularan virus adalah membatasi pergerakan hewan antardaerah dan vaksinasi. Baru-baru ini sekitar 620.000 dosis[5] vaksin PMK telah didistribusikan ke daerah-daerah yang kasusnya tinggi. Jumlah dosis[6] ini masih sangat kecil dari kebutuhan.

Mengapa penyakit yang telah dinyatakan punah di Indonesia pada 1986[7] tersebut kembali muncul dan cepat menyebar? Mengapa belum bisa dikendalikan setelah terdeteksi pada Mei lalu?

Untuk mendalami hal tersebut, dalam episode SuarAkademia kali ini, kami berbicara dengan Khariri, sarjana kedokteran hewan yang menjadi peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Simak episode lengkapnya hanya di SuarAkademia – ngobrol seru isu terkini bareng akademisi dan peneliti.

References

  1. ^ 1,7 juta hewan ternak (money.kompas.com)
  2. ^ dari zona PMK (money.kompas.com)
  3. ^ 180.000 hewan ternak (www.kemenkopmk.go.id)
  4. ^ Kementerian Pertanian (ekonomi.bisnis.com)
  5. ^ 620.000 dosis (ekonomi.bisnis.com)
  6. ^ Jumlah dosis (www.kemenkopmk.go.id)
  7. ^ punah di Indonesia pada 1986 (theconversation.com)

Authors: Ahmad Nurhasim, Editor Sains + Kesehatan, The Conversation

Read more https://theconversation.com/wabah-penyakit-mulut-dan-kuku-pada-hewan-ternak-makin-luas-mengapa-belum-terkendali-186207

Magazine

Pengawasan layanan publik masih timpang gender: Studi terhadap Ombudsman Republik Indonesia

Gedung Ombudsman RI di Jakarta.Rivansyah Dunda/Shutterstock● Keterwakilan perempuan di lembaga ombudsman masih minim.● Ini melemahkan kemampuan ombudsman untuk melakukan pengawasan yang ad...

Ending malaria in Papua: Why oral communication matters as much as medicine

Illustration of a malaria-transmitting mosquito.Somboon Bunproy / ShutterstockPapua accounted for 93% of Indonesia’s 527,000 malaria cases in 2024, as elimination efforts continue to face multip...

Dilema utang kereta cepat Whoosh: Mengejar kecepatan, mengancam kedaulatan

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh.wisely/Shutterstock● Masalah utang kereta cepat Whoosh menunjukkan adanya ketergantungan dalam sistem ekonomi global.● Angka penumpang yang tinggi belum...