Asian Spectator

Men's Weekly

.

Memahami _childfree_ dari sudut pandang psikologi

  • Written by Muammar Syarif, Podcast Producer
Memahami _childfree_ dari sudut pandang psikologi

Pembahasan mengenai childfree kembali ramai di media sosial usai influencer Gita Savitri[1] melontarkan komentar bahwa childfree adalah cara alami untuk tetap awet muda.

Menurut selebgram yang tinggal di Jerman ini, dengan memutuskan menjadi childfree, ia tidak mengalami stres, punya jam tidur yang cukup, dan merasa lebih bahagia.

Apa yang menyebabkan seseorang memilih childfree dari kacamata psikologi? Apakah benar keputusan untuk tidak memiliki anak secara sadar akan membuat lebih bahagia?

Dalam episode SuarAkademia kali ini, kami berbincang dengan Lia Mawarsari Boediman dari Universitas Indonesia.

Lia mengatakan keputusan untuk childfree harus dibicarakan jauh sebelum menikah agar nantinya tidak menimbulkan permasalahan ketika sudah masuk dalam jenjang pernikahan. Menurutnya, tidak ada yang salah dengan pilihan untuk tidak memiliki anak dalam sebuah keluarga, selama keputusan ini diambil secara sadar oleh pasangan dan mereka paham dengan segala konsekuensinya.

Menurut Lia, ada beberapa faktor yang membuat seseorang atau pasangan memilih untuk tidak memiliki anak, seperti tidak adanya keinginan untuk menjadi orang tua, kecenderungan untuk mengejar karier yang dijadikan sebagai tujuan utama dalam hidup, faktor biaya membesarkan anak yang semakin besar, dan trauma masa lalu yang menyebabkan takut untuk memiliki anak.

Lia menambahkan bahwa keputusan untuk childfree ini sebagai pilihan yang bisa saja membuat pasangan menjadi bahagia selama ini diputuskan secara matang. Keputusan keluarga untuk tidak memiliki anak ini adalah keputusan yang sangat privat dan seharusnya tidak perlu dibesar-besarkan dan dijadikan permasalahan.

Simak obrolan selengkapnya di SuarAkademia – ngobrol seru isu terkini, bareng akademisi.

References

  1. ^ Gita Savitri (www.instagram.com)

Authors: Muammar Syarif, Podcast Producer

Read more https://theconversation.com/memahami-childfree-dari-sudut-pandang-psikologi-200021

Magazine

Mengapa sebagian kita menyukai AI tapi sebagian lain justru membencinya? Ini soal bagaimana otak mencerna risiko dan kepercayaan

KundraMulai dari email buatan ChatGPT, rekomendasi acara televisi, hingga diagnosa penyakit, kehadiran mesin pintar dalam kehidupan kita sehari-hari sudah bukan lagi kisah fiksi ilmiah.Namun di balik ...

Silang pendapat pusat-daerah soal dana mengendap: Siapa yang benar?

● Polemik duit APBD yang mengendap di bank kian memanas antara menteri keuangan dan para kepala daerah.● Silang pendapat terjadi karena perbedaan sumber data acuan yang berbeda-beda.●...

Pengawasan layanan publik masih timpang gender: Studi terhadap Ombudsman Republik Indonesia

Gedung Ombudsman RI di Jakarta.Rivansyah Dunda/Shutterstock● Keterwakilan perempuan di lembaga ombudsman masih minim.● Ini melemahkan kemampuan ombudsman untuk melakukan pengawasan yang ad...