Asian Spectator

Men's Weekly

.

_Quiet quitting_: mengapa bekerja lebih sedikit itu bagus untukmu -- dan juga bosmu

  • Written by Nilufar Ahmed, Senior Lecturer in Social Sciences, CPsychol, FHEA, University of Bristol
_Quiet quitting_: mengapa bekerja lebih sedikit itu bagus untukmu -- dan juga bosmuPara profesional muda bekerja jauh lebih keras dari orang tua mereka demi memajukan hidup dan karir mereka. Ini malah berujung pada kondisi _burnout_.rawpixel.com/Freepik, CC BY

Di banyak tempat kerja (termasuk melalui platform Zoom, Teams, dan Slack), karyawan dan manajer diam-diam membahas tentang tren “great resignation”. Ini merujuk...

Magazine

Militerisme di media sosial: Bagaimana UU TNI mengancam kebebasan sipil di dunia siber

Anggota Brigif Para Raiders, pasukan khusus TNI, sedang melakukan latihan tempur dalam rangka memperingati HUT TNI, pada 10 Oktober 2020 di Malang.Oyek Vizual Studio/Shutterstock● UU TNI baru me...

RI siap bangun pembangkit nuklir, bagaimana mitigasi pembuangan limbahnya?

Fasilitas Deep Geological Disposal (DGD) pertama di dunia (Onkalo) untuk pembuangan limbah nuklir tingkat tinggi di Olkiluoto, Finlandia. Sumber: Posiva● RI bersiap membangun pembangkit nuklir.&...

Mengenal jejak karbon digital di balik layar gadget kita

● Jejak karbon digital berasal dari perangkat, jaringan transmisi, dan pusat data yang semuanya membutuhkan energi besar dan menghasilkan emisi karbon.● Indonesia termasuk pengguna interne...