Asian Spectator

Men's Weekly

.

Kapan kita layak meng- _cancel_ seseorang maupun karyanya akibat perilaku tercela? Simak dua pertimbangan berikut

  • Written by Tina Sikka, Lecturer in Media and Cultural Studies, Newcastle University
Kapan kita layak meng- _cancel_ seseorang maupun karyanya akibat perilaku tercela? Simak dua pertimbangan berikut_Cancel culture_ (budaya pemboikotan) telah membuat masyarakat 'menghukum' banyak pekerja yang terlibat dalam produksi suatu karya atau produk budaya.(Zenza Flarini/Shutterstock)

Dalam beberapa tahun terakhir, kita santer mendengar istilah “cancel culture” (budaya boikot) dalam menanggapi individu yang dianggap melakukan hal tercela...

Magazine

Saintek Media Bootcamp Dorong Jurnalis Hadirkan Sains yang Dekat dengan Publik

Sains tidak akan bermakna tanpa jembatan komunikasi yang kuat antara peneliti dan masyarakat. Karena itu, jurnalis berperan penting dalam memastikan pengetahuan ilmiah tersampaikan secara jelas, relev...

Bantu atasi krisis kesehatan dan lingkungan, biologi sintetis perlu regulasi serius

● Biologi sintetis dapat menciptakan solusi untuk mengatasi krisis kesehatan hingga lingkungan.● Teknologi ini rentan dimonopoli dan disalahgunakan sehingga berisiko menimbulkan dampak eko...

Ruang sipil makin sempit, kaum muda makin takut berekspresi

MikailArvin/ShutterstockRuang sipil kini menjadi topik yang semakin penting dibicarakan. Di tengah dinamika politik dan derasnya arus informasi digital, muncul pertanyaan besar: seberapa bebas kaum mu...