Sakit kepala: tiga tips dari ahli saraf tentang cara menghilangkannya
- Written by Amanda Ellison, Professor of Neuroscience, Durham University
Sakit kepala – entah karena dehidrasi ataupun migrain – adalah keluhan yang sangat umum, terutama saat ini. COVID-19 dapat menyebabkan sakit kepala[1], seperti halnya duduk di meja terlalu lama dan tidak cukup keluar rumah.
Saat sakit kepala menyerang, reaksi banyak orang adalah mencari obat penghilang rasa sakit.
Obat memang dapat menghilangkannya. Namun, langkah yang lebih baik adalah menyelidiki penyebab di balik rasa sakit itu – terutama jika Anda sering mengalami gejala serupa.
Rasa sakit di kepala sebenarnya dapat memberi petunjuk tentang jenis sakit kepala[2] yang kita alami. Misalnya, nyeri di wajah dan dahi adalah penanda sakit kepala terkait sinus, sementara sensasi nyeri sekali seperti dibor di suatu tempat di tengkorak kita sering menunjukkan migrain[3].
Tapi pada akhirnya, semua sakit kepala disebabkan oleh vasodilatasi di kepala – pelebaran pembuluh darah di dekat otak. Hal ini meregangkan reseptor sensorik di dinding pembuluh darah dan kita merasakan sensasi itu sebagai rasa sakit.
Supaya lebih mudah paham sebabnya, kita perlu memikirkan batasan-batasan yang sedang dikerjakan oleh isi kepala kita. Darah adalah racun bagi jaringan otak dan disimpan terpisah melalui sawar darah otak. Jika pembuluh darah bocor atau pecah, hal ini mengakibatkan pendarahan dan kematian jaringan otak tempat darah merembes.
Jadi, jika pembuluh darah kita melebar melebihi batas yang nyaman, reseptor sensorik akan mengirimkan sinyal ke otak, yang kita artikan sebagai rasa sakit.
Sakit kepala adalah sistem peringatan dini. Cara terbaik untuk melawan mereka adalah dengan mencari tahu apa yang mereka peringatkan kepada kita.
1. Pikirkan di luar kepala Anda
2. Dengarkan rasa sakitnya
Jika terdapat rasa sakit di kaki, maka Anda biasanya berhenti dari bermain tenis atau bermain sepak bola. Sebab, Anda tahu bahwa jika dipaksa, akan ada lebih banyak kerusakan dan pemulihannya bisa memakan waktu.
Sayangnya, saat sakit kepala datang, kita tidak cenderung melakukan itu. Biasanya kita ambil obat penghilang rasa sakit atau anti-inflamasi dan melanjutkan aktivitas seperti biasa meski reseptor rasa sakit telah mengingatkan kita bahwa ada sesuatu yang salah.
Konsumsi parasetamol atau ibuprofen memang mencegah bahaya, mengurangi peradangan, pelebaran dan persepsi rasa sakit. Namun, sakit kepala akan terulang kembali kecuali kita dapat mengatasi penyebabnya. Terkadang jelas – jika Anda mengalami sakit kepala sinus, Anda hanya perlu menunggu sinus Anda sembuh. Konsumsi obat penghilang rasa sakit atau dekongestan[10] mungkin merupakan pendekatan yang baik – tapi terkadang strategi penanganan kita dapat memperburuk keadaan.
Kita mungkin memutuskan sebotol anggur dan makanan kemasan pizza adalah suguhan yang dibutuhkan untuk bersantai dan menghilangkan stres. Tapi keduanya menyebabkan dehidrasi, penyebab sakit kepala lainnya di mana-mana. Karena 70% otak Anda terbuat dari air%[11], jika ginjal Anda perlu meminjam beberapa untuk mencairkan alkohol atau garam dan rempah-rempah, biasanya berasal dari oasis ini. Otak kemudian kehilangan air sehingga volumenya benar-benar menyusut, menarik selaput yang menutupi otak dan memicu rasa sakit.
3. Gunakan obat penghilang rasa sakit otak alami
Jadi apa lagi yang bisa kita lakukan? Salah satu caranya adalah dengan bersandar pada sistem penghilang rasa sakit alami otak dan meningkatkan zat kimia saraf yang terkait dengan kebahagiaan (seperti serotonin dan oksitosin) dan menyenangkan (dopamin). Menertawakan komedi, menikmati kebersamaan dengan teman baik, atau menikmati keintiman dengan pasangan semuanya akan meningkatkan hormon ini ke berbagai tingkat.
Setiap blok sinyal rasa sakit yang datang dari tubuh, tidak hanya membantu Anda mengatasi sakit kepala Anda, tapi juga memperbaiki keseimbangan zat kimia saraf yang merupakan mekanisme keadaan emosi Anda yang kacau.
Pengetahuan terkait perilaku dan tubuh untuk menjaga keseimbangan zat kimia saraf otak memberi kita cara untuk memutus siklus sakit kepala. Jadi, jika lain kali Anda mengalami sakit kepala yang penyebabnya tidak terlalu jelas – Anda tidak sakit dan Anda tetap terhidrasi, misalnya – lihatlah hidup Anda dan lihat apa yang dapat diubah di sana. Lagi pula, rasa sakitnya mencoba memberi tahu Anda sesuatu.
References
- ^ dapat menyebabkan sakit kepala (covid.joinzoe.com)
- ^ sakit kepala (www.nhs.uk)
- ^ migrain (www.nhs.uk)
- ^ Africa Studio/Shutterstock (www.shutterstock.com)
- ^ sebuah buku (www.bloomsbury.com)
- ^ melacak (www.migrainetrust.org)
- ^ Sakit kepala tegang (www.nhs.uk)
- ^ saraf trigeminal (www.healthline.com)
- ^ Andrey_Popov/Shutterstock.com (www.shutterstock.com)
- ^ dekongestan (www.alodokter.com)
- ^ terbuat dari air% (www.usgs.gov)
Authors: Amanda Ellison, Professor of Neuroscience, Durham University