Dipakai jutaan nakes, akan bagaimana nasib Plataran Sehat di era Prabowo?
- Written by Anis Fuad, Lecturer, Department of Biostatistics, Epidemiology and Population Health, Faculty of Medicine, Public Health and Nursing, Universitas Gadjah Mada
Prabowo-Gibran yang pencalonannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden memantik kontroversi akan bekerja mulai 20 Oktober 2024.
Untuk mengawal pemerintahan mereka, kami menerbitkan edisi khusus #PantauPrabowo yang memuat isu-isu penting hasil pemetaan kami bersama TCID Author Network. Edisi ini turut mengevaluasi 10 tahun pemerintahan Joko Widodo, sekaligus menjadi bekal Prabowo-Gibran menjalankan tugasnya.
Pada awal 2023, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan Plataran Sehat[1], platform pembelajaran digital untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) di sektor kesehatan.
Dalam aplikasi ini[2], terdapat sekitar 15 ribu program pembelajaran gratis dan berbayar yang disediakan oleh 250 institusi pelatihan terakreditasi. Jumlah ini akan semakin bertambah seiring dengan kebutuhan pengembangan kompetensi SDM kesehatan (continuing professional development).
Melalui Plataran Sehat, SDM kesehatan maupun nonkesehatan dapat memilih pelatihan sesuai minat dan kebutuhan. Pembelajaran dapat diikuti secara daring maupun luring lewat kursus, webinar, lokakarya, dan konferensi terbuka. Untuk mengikuti proses pembelajaran, para peserta harus mendaftar lewat platform Plataran Sehat[3].
Hingga September 2024, aplikasi Plataran Sehat telah dipakai oleh 1,2 juta pengguna[4]. Sementara, SDM kesehatan di Indonesia berjumlah sekitar dua juta orang[5]. Artinya, ada lebih dari separuh SDM kesehatan Indonesia yang telah berpartisipasi dalam berbagai program pembelajaran Plataran Sehat.
Meskipun digunakan secara masif dan membawa sejumlah manfaat, keberlanjutan Plataran Sehat di era pemerintahan selanjutnya masih menyisakan tanda tanya. Apalagi, masih banyak perbaikan yang perlu dilakukan agar platform ini mencapai potensi maksimalnya.
Bagaimana nasib Plataran Sehat di era Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka–yang mengklaim akan meneruskan program-program pemerintahan Joko “Jokowi” Widodo?
Seberapa penting Plataran Sehat?
Kehadiran Plataran Sehat merupakan terobosan penting untuk meningkatkan kompetensi dan pelayanan SDM kesehatan di Indonesia. Platform pembelajaran digital ini merupakan bagian dari Sistem Informasi SDM Kesehatan (SI-SDMK)[6], yakni salah satu subsistem dari Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKN) yang umum dikenal sebagai platform SATUSEHAT[7].
Sayangnya, sistem Plataran Sehat masih belum sempurna. Pada awal peluncurannya, tidak sedikit pengguna yang mengeluhkan soal ribetnya proses registrasi aplikasi ini. Hal ini karena banyaknya proses validasi antarsubsistem, mulai dari memasukkan nomor induk kependudukan (NIK), status terdaftar sebagai SDM Kesehatan lewat nomor surat tanda registrasi (STR), hingga status tenaga medis atau tenaga kesehatan lewat nomor surat izin praktik (SIP).
Meski masih banyak PR yang harus diperbaiki, sistem Plataran Sehat kini sudah lebih stabil.
Dari segi metode pembelajaran, Plataran Sehat belum menawarkan pembelajaran yang adaptif dan interaktif sebagaimana platform pembelajaran global, seperti Coursera[8] atau edX[9].





