Asian Spectator

The Times Real Estate

.

Mengapa kita kecanduan main ‘game’?

  • Written by Ersa Lanang Sanjaya, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Ciputra, Universitas Ciputra
Mengapa kita kecanduan main ‘game’?

● 43% Gen Z main gim setiap hari

● Sistem hadiah dalam gim hingga buruknya hubungan dengan orang tua bisa jadi penyebab kita kecanduan gim

● Gelisah ketika tidak bermain gim merupakan salah satu tanda kecanduan

Hampir setiap hari, kamu menghabiskan waktu bermain gim (game). Kecanduan gim bahkan bikin kamu lupa waktu, telat makan, kurang tidur, jarang bersosialisasi, dan sulit fokus ketika belajar maupun bekerja.

Sialnya, kecanduan gim bikin kamu sulit berhenti, apalagi lingkungan pertemananmu punya gaya hidup serupa. Survei menunjukkan bahwa 43% Gen Z[1] memainkan gim setiap hari.

Lalu, apa yang menyebabkan kita kecanduan gim?

Penyebab kecanduan gim

Ada sejumlah faktor yang bisa menyebabkan kita kecanduan game, di antaranya:

1. Sistem hadiah dalam gim

Saat bermain gim, kita akan mendapatkan reward (hadiah) berupa penambahan poin, karakter gim baru, ataupun kesempatan melaju ke level berikutnya. Sistem yang dirancang para pengembang gim ini bisa membuat kita termotivasi hingga ketagihan bermain gim setiap hari[2].

Sistem hadiah dalam gim dirancang agar kita ketagihan memainkannya.
Sistem hadiah dalam gim dirancang agar kita ketagihan memainkannya. Fizkes / Shutterstock[3]

2. Ajang pelarian

Beberapa orang memainkan gim secara berlebihan demi melarikan diri dari kenyataan[4], misalnya karena punya relasi buruk dengan orang tua atau ingin mengurangi stres pekerjaan dan sekolah.

Kondisi ini berbahaya karena berisiko membuat kita memiliki persepsi keliru bahwa satu-satunya cara menghabiskan waktu luang adalah dengan bermain gim.

Apalagi saat bermain gim, otak kita melepaskan dopamin[5] (hormon yang menimbulkan rasa senang). Tanpa disadari, kebiasaan bermain gim menyebabkan kita kecanduan dengan perasaan senang yang ditimbulkannya[6].

Dalam jangka panjang, otak menjadi kurang peka terhadap kesenangan dari aktivitas lain[7] (seperti belajar, bersosialisasi, dan hobi lainnya) yang sudah jarang dilakukan.

Tanda-tanda kamu kecanduan gim[8], di antaranya sulit mengendalikan keinginan bermain, serta merasa gelisah ketika tidak memainkannya.

3. Tipe kepribadian

Tipe kepribadian[9] juga bisa memengaruhi kecenderungan kita bermain gim secara berlebihan.

Karakter orang yang rentan kecanduan gim, antara lain:

  • Agreeabless (sikap memperlakukan orang lain) rendah: kompetitif, skeptis, blak-blakan, dan tidak takut berkonflik
  • Conscientiousness (kehati-hatian dalam bertindak) rendah: kurang teroganisir, kurang disiplin, sering menunda pekerjaan, dan cenderung menghindari tanggung jawab.
  • Extraversion (kemampuan interaksi sosial) rendah: lebih introvert, kurang suka menjadi pusat perhatian, dan tidak terlalu antusias dalam bersosialisasi.
Gaji tak kunjung naik. Promosi mesti pindah perusahaan. Skripsi belum juga ACC. Diet ketat, berat badan tak turun juga. Lingkungan kerja toxic, bosnya narsistik. Gaji bulan ini mesti dibagi untuk orang tua dan anak. Mau sustainable living, ongkosnya mahal. Notifikasi kantor berdenting hingga tengah malam. Generasi Zilenials hidup di tengah disrupsi teknologi, persaingan ketat, dan kerusakan lingkungan. Simak ‘Lika Liku Zilenial’ mengupas tuntas permasalahanmu berdasar riset dan saran pakar. 4. Kurangnya pengawasan orang tua Saat masa pertumbuhan, kurangnya pengawasan[10] dari orang dewasa—terutama orang tua—bisa menyebabkan anak memiliki kecenderungan lebih banyak menghabiskan waktu bermain gim. Pasalnya, minimnya pengawasan membuat anak kehilangan pemahaman mengenai batasan waktu bermain gim, alternatif penyaluran energi yang lebih sehat, serta contoh penggunaan gawai yang seimbang dari orang tua. 5. Buruknya relasi dengan orang tua Buruknya relasi dengan orang tua[11] berisiko membuat anak merasa diabaikan, kesepian, dan cemas. Akibatnya, anak berisiko menjadikan gim sebagai pelarian hingga berkembang menjadi kecanduan[12]. Terlebih, ketika orang tua sering memberikan gadget kepada anak demi mengatasi kesenjangan tersebut. Di sisi lain, anak main gim untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya yang tidak seimbang. Kecanduan gim bahayakan kesehatan Kecanduan main gim tidak boleh disepelekan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa berlebihan main gim bisa berdampak pada kesehatan, seperti membuat kita jadi lebih agresif[13], mengalami gangguan penglihatan[14], sering nyeri punggung[15], dan terkena obesitas[16]. Jadi, jangan tunggu sakit dulu, baru kamu berhenti. Jika kamu mengalami tanda-tanda kecanduan main gim yang mulai mengganggu keseharian maupun hubunganmu dengan orang lain, cobalah perlahan menahan diri untuk tidak memainkan gim. Bermain bola bersama teman bisa jadi alternatif kegiatan pengganti gim.
Bermain bola bersama teman bisa jadi alternatif kegiatan pengganti gim. Imtmphoto/ Shutterstock[17]

Bila perlu, hapus aplikasi dan jauhkan gawai/konsol gim dari jangkauanmu. Lakukan kegiatan lain yang menyita energi dan perhatianmu dari gim, seperti berolahraga, main musik, ataupun berkegiatan sosial.

Jika tidak berhasil, jangan ragu untuk meminta bantuan psikolog maupun psikiater guna mengatasi kecanduanmu, ya!

References

  1. ^ 43% Gen Z (cdn.idntimes.com)
  2. ^ termotivasi hingga ketagihan bermain gim setiap hari (www.tandfonline.com)
  3. ^ Fizkes / Shutterstock (www.shutterstock.com)
  4. ^ demi melarikan diri dari kenyataan (www.sciencedirect.com)
  5. ^ otak kita melepaskan dopamin (pmc.ncbi.nlm.nih.gov)
  6. ^ kita kecanduan dengan perasaan senang yang ditimbulkannya (pmc.ncbi.nlm.nih.gov)
  7. ^ otak menjadi kurang peka terhadap kesenangan dari aktivitas lain (pmc.ncbi.nlm.nih.gov)
  8. ^ Tanda-tanda kamu kecanduan gim (pmc.ncbi.nlm.nih.gov)
  9. ^ Tipe kepribadian (www.sciencedirect.com)
  10. ^ kurangnya pengawasan (www.sciencedirect.com)
  11. ^ Buruknya relasi dengan orang tua (www.sciencedirect.com)
  12. ^ berkembang menjadi kecanduan (www.sciencedirect.com)
  13. ^ lebih agresif (pubmed.ncbi.nlm.nih.gov)
  14. ^ gangguan penglihatan (www.frontiersin.org)
  15. ^ nyeri punggung (www.mdpi.com)
  16. ^ obesitas (www.mdpi.com)
  17. ^ Imtmphoto/ Shutterstock (www.shutterstock.com)

Authors: Ersa Lanang Sanjaya, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Ciputra, Universitas Ciputra

Read more https://theconversation.com/mengapa-kita-kecanduan-main-game-252919

Magazine

Mengapa kita kecanduan main ‘game’?

● 43% Gen Z main gim setiap hari● Sistem hadiah dalam gim hingga buruknya hubungan dengan orang tua bisa jadi penyebab kita kecanduan gim● Gelisah ketika tidak bermain gim merupakan ...

Mungkinkah kota di masa depan punya ruang hijau yang ideal?

● Anak muda mendambakan ruang terbuka hijau (RTH)● Riset menemukan ruang hijau di lima kota justru menyusut● Perlu komitmen dan kolaborasi untuk membangun kota hijau nan idealKalau b...

Longsor bawah laut: Ancaman pemicu tsunami dalam senyap

The Gorgon Slide, salah satu longsor bawah laut paling erosif di dunia, terekam dalam data seismik refleksi.Visualisasi interpretasi seismik oleh Harya Dwi Nugraha, © 2025., CC BY● Longsor ...