Asian Spectator

Men's Weekly

.

Seberapa dalam vagina kita: Apakah usia dan seks bisa pengaruhi ukurannya?

  • Written by Keersten Fitzgerald, Lecturer in General Practice, University of Sydney
Seberapa dalam vagina kita: Apakah usia dan seks bisa pengaruhi ukurannya?

Vagina[1] merupakan saluran otot elastis yang menghubungkan alat kelamin luar (vulva) dengan pintu masuk menuju rahim (serviks).

Namun, karena tampilannya hampir tak terlihat dari luar, kita mungkin bertanya-tanya mengenai seberapa dalam vagina dan seperti apa ukurannya yang ideal.

Pertanyaan ini sering kali diajukan kepada Melissa Kang—rekan penulis yang juga ahli kesehatan remaja—selama lebih dari 20 tahun mengampu kolom tanya jawab medis “Dolly Doctor” di majalah anak muda Australia, Dolly.

Beberapa remaja menanyakan soal ukuran vagina karena punya pengalaman kesulitan atau sakit saat memasukkan alat penampung darah haid, seperti tampon ataupun menstrual cup.

Menariknya, vagina merupakan bagian tubuh yang sangat adaptif dan kedalamannya bisa berubah sepanjang hidup (bahkan dalam hitungan bulan) akibat perubahan hormon maupun rangsangan seksual.

Kedalaman vagina berbeda di tiap usia

Sebelum masa pubertas, kedalaman vagina[2] umumnya berkisar antara 5,5 - 8 sentimeter (cm).

Selama masa pubertas (biasanya usia 8-13 tahun), panjang dan lapisan dalam (mukosa) vagina bisa berubah akibat perubahan hormon. Peningkatan kadar hormon estrogen (baik saat pubertas dan menopause) menyebabkan lapisan dalam vagina menebal dan melembut.

Kondisi tersebut membuat vagina tetap lembap dan responsif terhadap rangsangan seksual.

Adapun saat dewasa, vagina umumnya berukuran antara 6,5 - 12,5 cm[3]. Setiap orang bisa memiliki ukuran vagina yang berbeda-beda dan dapat berubah seiring waktu.

Kondisi lain yang pengaruhi kedalaman vagina

Saat menstruasi[4], serviks (leher rahim) berada di posisi lebih rendah sehingga saluran vagina jadi lebih dangkal. Setelah menstruasi selesai, serviks akan kembali terangkat dan menempati posisi tertinggi saat ovulasi (sel telur matang keluar dari indung telur dan siap dibuahi sperma).

Kedalaman vagina juga dipengaruhi fase reproduksi lainnya. Misalnya, saat kehamilan[5], serviks berada di posisi atas sehingga vagina menjadi lebih dalam.

Prolaps (penurunan) organ panggul alias turun berok juga bisa membuat vagina lebih dangkal. Kondisi ini terjadi ketika bagian dasar panggul melemah[6], serta rahim atau kandung kemih menonjol ke dalam vagina sehingga menimbulkan rasa nyeri.

Sebelum persalinan, sejumlah kondisi langka dapat memengaruhi perkembangan vagina. Misalnya, atresia vagina[7] yang menyebabkan vagina tidak terbentuk sempurna.

Read more: What is pelvic organ prolapse and how is it treated?[8]

Sementara itu, saat kita mulai mengalami menopause[9], berkurangnya kelembapan karena vagina kering membuat saluran vagina lebih dangkal.

Apakah seks pengaruhi kedalaman vagina?

Seks[10] berpengaruh signifikan terhadap kedalaman vagina. Rangsangan seksual menyebabkan vagina menjadi lebih dalam, serta mendorong serviks lebih jauh dari lubang vagina. Kondisi ini memungkinkan terjadinya penetrasi seksual.

Meskipun vagina menjadi lebih dalam saat berhubungan intim, serviks tetap berpotensi tersentuh oleh jari, penis, ataupun mainan seks. Sebagian orang merasa stimulasi serviks[11] ini menyakitkan, tetapi ada juga yang menikmatinya.

Sensasi berhubungan seksual pun dapat berubah seiring dengan siklus menstruasi.

Ketika kita sedang menstruasi, serviks berada di posisi lebih rendah. Potensi menyentuh serviks saat seks menjadi lebih besar, terutama pada beberapa posisi seks.

Menyentuh serviks saat seks umumnya tidak berbahaya. Meski begitu, hubungan seks yang agresif dapat menyebabkan pembengkakan[12] serviks. Kondisi ini tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya.

Karena itu, komunikasikan hubungan seksual secara terbuka dengan pasangan, guna memahami dan menyesuaikan kebutuhan satu sama lain.

Cara mengukur kedalaman vagina

Mengetahui kedalaman vagina dan posisi serviks kita dapat membawa beberapa manfaat.

Misalnya, jika kita ingin menggunakan tampon ataupun menstrual cup, kita perlu mengetahui kedalaman vagina untuk memilih ukuran produk yang pas. Jika kita memiliki saluran vagina lebih dangkal, maka kita dapat memilih ukuran yang lebih kecil.

Faktor lain (seperti usia dan volume darah menstruasi) juga memengaruhi pemilihan alat penampung darah haid yang tepat buat kita.

Nah, untuk mengukur kedalaman vagina, caranya dengan mengetahui posisi serviks. Waktu pengukuran paling tepat adalah saat menstruasi, karena saluran vagina lebih dangkal.

Pertama-tama, cuci tangan dengan air dan sabun. Posisikan diri dengan nyaman, misalnya duduk, jongkok, atau menempatkan salah satu kaki di kursi. Kemudian, masukkan jari ke dalam vagina dengan arah ke atas dan ke belakang.

Area vagina akan terasa lembut dan lentur. Area serviks akan terasa lebih padat karena os serviks (lubang serviks di tengah seperti donat mini).

Jika kamu merasa harus meregangkan tubuh untuk bisa menjangkau serviks, maka pilihlah tampon atau menstrual cup berukuran lebih panjang. Jika kamu tidak perlu memasukkan seluruh jari, kemungkinan posisi serviks berada lebih dangkal sehingga kamu mungkin akan lebih nyaman pakai alat penampung darah haid berukuran lebih kecil.

Perlu diingat, ini hanyalah gambaran umum soal cara mengukur kedalaman vagina dan posisi serviks kita, yang ukuran dan letaknya bisa berubah dari waktu ke waktu (bahkan mungkin berbeda keesokan harinya).

Read more: Menstrual cups are safe and sustainable – but they can be tricky for first-time users, our new study shows[13]

Seberapa penting mengetahui kedalaman vagina?

Setiap bagian tubuh kita memiliki keunikan tersendiri, begitu pun dengan vagina yang bisa berbeda-beda kedalamannya pada setiap orang. Namun, vagina yang “dalam” atau “dangkal” tidak menimbulkan perbedaan yang signifikan.

Sebuah studi tahun 2009[14] dengan subjek perempuan di atas 40 tahun menemukan bahwa kedalaman vagina tidak memengaruhi fungsinya maupun aktivitas seksual kita.

Vagina adalah bagian tubuh yang sangat elastis karena bisa meregang dan menyesuaikan ukuran guna mengakomodasi berbagai kebutuhan, hingga akhirnya kembali ke bentuknya semula.

Meski begitu, diskusikan dengan dokter jika kamu mengalami beberapa gejala yang mengganggu vagina, seperti rasa sakit saat melakukan hubungan seks, kesulitan menggunakan tampon atau menstrual cup, maupun turun berok.

Kezia Kevina Harmoko, mahasiswa Universitas Ciputra berkontribusi dalam penerjemahan artikel ini.

References

  1. ^ Vagina (www.jeanhailes.org.au)
  2. ^ kedalaman vagina (www.sciencedirect.com)
  3. ^ 6,5 - 12,5 cm (www.sciencedirect.com)
  4. ^ menstruasi (www.plannedparenthood.org)
  5. ^ kehamilan (www.isuog.org)
  6. ^ bagian dasar panggul melemah (www.thewomens.org.au)
  7. ^ atresia vagina (pmc.ncbi.nlm.nih.gov)
  8. ^ What is pelvic organ prolapse and how is it treated? (theconversation.com)
  9. ^ menopause (asmedigitalcollection.asme.org)
  10. ^ Seks (www.nature.com)
  11. ^ stimulasi serviks (www.plannedparenthood.org)
  12. ^ pembengkakan (www.plannedparenthood.org)
  13. ^ Menstrual cups are safe and sustainable – but they can be tricky for first-time users, our new study shows (theconversation.com)
  14. ^ Sebuah studi tahun 2009 (pmc.ncbi.nlm.nih.gov)

Authors: Keersten Fitzgerald, Lecturer in General Practice, University of Sydney

Read more https://theconversation.com/seberapa-dalam-vagina-kita-apakah-usia-dan-seks-bisa-pengaruhi-ukurannya-261009

Magazine

Biarkan anak-anak bermain, mereka butuh kebebasan untuk berkembang

Semua orang pasti tahu apa itu bermain. Kegiatan yang umum dilakukan anak-anak ini bisa berupa aktivitas dan perilaku spontan secara bebas.Anak-anak punya banyak cara untuk bermain, seperti mengeksplo...

Seberapa dalam vagina kita: Apakah usia dan seks bisa pengaruhi ukurannya?

Jarrod Simpson/GettyVagina merupakan saluran otot elastis yang menghubungkan alat kelamin luar (vulva) dengan pintu masuk menuju rahim (serviks). Namun, karena tampilannya hampir tak terlihat dari lua...

Tarif impor AS ke Indonesia: seberapa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional?

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan penyesuaian kebijakan tarif impor baru bagi Indonesia menjadi 19%. Hal ini diklaim buah hasil negosiasi perdagangan antara kedua negara yang memberi...