Asian Spectator

Men's Weekly

.

Apakah konten receh menyebabkan ‘brain rot’? Jawabannya tidak sesederhana itu

  • Written by Abdul Hadi, Junior Researcher, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

● Temuan riset tentang efek brain rot masih belum konsisten dan signifikansinya dipertanyakan.

Brain rot bisa jadi merupakan cermin perubahan cara berpikir manusia.

● Dampak media sosial terhadap kognisi dan kesehatan mental cenderung kecil dan tidak stabil.

Brain rot[1] (pembusukan otak) merupakan metafora untuk menggambarkan dampak buruk karena terlampau banyak mengonsumsi konten-konten receh di media sosial.

Orang yang terlalu banyak menonton konten-konten tersebut diklaim mengalami penurunan daya pikir dan kemampuan mengingat. Konsentrasi mereka menurun, cepat terdistraksi, dan kesulitan fokus dalam waktu panjang.

Saking populernya brain rot, kosakata ini bahkan menjelma menjadi meme karena perpaduannya dengan pemakaian akal imitasi (AI). Sebut saja, meme brain rot[2] dari Italia Ballerina Cappucina hingga meme lokal Tung Tung Sahur.

Salah satu video yang menampilkan Tung Tung Sahur, salah satu ikon yang dianggap menjadi dalang ‘brain rot’.

Bahkan, tahun lalu, pada 2024, kosakata brain rot menjadi kata paling populer di internet[3] versi Oxford.

Kosakata ini memang mengalami penyusutan makna. Tapi pertanyaan sebenarnya tetap sama: apakah efek penurunan daya ingat dan konsentrasi akibat media sosial benar-benar nyata?

Bukti brain rot belum kuat

Sejumlah penelitian[4] dan narasi anekdotal[5] mengaitkan brain rot dengan lemahnya daya ingat dan ketergantungan teknologi.

Namun, studi-studi tersebut cenderung mengonfirmasi bias antiteknologi, yaitu kecenderungan mencurigai teknologi baru (technophobia) dan menganggapnya merugikan.

Beberapa peneliti yang skeptis, misalnya Lorenzo Cecutti dan tim dari Universitas Toronto[6] menekankan pentingnya meninjau ulang metode penelitian terkait brain rot tersebut.

Dalam sebuah studi, peneliti mengukur brain rot dengan menghadapkan partisipan pada pernyataan tertentu dan meminta mereka menghafalkannya. Bagi pengguna teknologi digital, mereka kerap menampilkan kata-kata yang terkait dengan teknologi (misalnya kata kunci Google atau prompt untuk AI).

dampak memakai Chatgpt terhadap otak brain rot
ChatGPT menjadi bagian dari kehidupan digital masyarakat. (Iryna Imago/Shutterstock)[7]

Dari temuan ini, peneliti berkesimpulan bahwa orang secara tidak sadar bergantung pada teknologi, seperti menggunakan media digital semacam Google, ChatGPT, atau media sosial untuk menemukan jawaban.

Selain itu, ketika partisipan menyadari bahwa informasi bisa dicari kembali, mereka cenderung kurang berusaha menghafalnya secara detail.

Namun, yang luput diperhatikan adalah bahwa partisipan masih mengingat lokasi informasi itu[8]. Mereka, misalnya, mengingat folder tertentu atau halaman situsnya, meskipun mereka tidak hafal detail isinya.

Penelitian ini menunjukkan adanya perubahan pada cara kita mengingat sebagai efek penggunaan teknologi dan media sosial. Namun, bukan berarti perubahan tersebut bersifat negatif dan permanen.

Kita justru perlu membuka kemungkinan bahwa perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran cara otak memproses informasi, termasuk menikmati hiburan lewat video-video pendek.

Read more: Apakah ingatan manusia dapat dipercaya? Memahami apa itu _audience-tuning effect_[9]

Apakah daya ingat kita berkurang? Belum tentu. Kita kemungkinan hanya mengingat dengan cara ‘berbeda’.

Alih-alih menghafal isi, kita cenderung menghafal lokasi atau prompt AI. Perubahan ini terjadi seiring perkembangan teknologi mesin pencari maupun merebaknya AI.

Apakah otak kita tak terpengaruh?

Lantas, bagaimana dengan rentang atensi? Apakah kita menjadi sukar fokus karena brain rot?

Mungkin ada perubahan kognisi (kegiatan atau proses memeroleh pengetahuan) karena paparan teknologi dan media sosial. Namun, apakah itu cukup untuk menuding konten receh dan video pendek sebagai dalang di balik brain rot?

Read more: 'Brain rot' mudah menimpa anak dan remaja karena konten serba cepat[10]

Tampaknya tudingan itu terlalu terburu-buru. Terlebih, meta-studi dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa efek media digital memengaruhi daya konsentrasi tergolong kecil, hanya 13%[11].

Tidak hanya itu, efek media sosial terhadap kesehatan mental pun tidak signifikan[12]. Studi pada 2020[13] dengan tiga set data sosial berskala besar (dengan jumlah total sampel 355.358) menemukan adanya hubungan negatif antara kesehatan mental dan media sosial. Namun, efeknya sangat kecil dan hanya menjelaskan maksimal 0.4% dari variasi jenis kesejahteraan (wellbeing), sehingga tidak dapat digunakan sebagai acuan.

Jika pun ada, hal itu tidak bisa dipandang secara kaku. Sebab, ada perbedaan individu[14], rentang umur[15], dan budaya yang memengaruhi penggunaan media sosial[16].

Alhasil, pengaruh media sosial terhadap kemampuan daya pikir dan kesehatan mental penggunanya menjadi tak sama.

Mengutuk karena tak kenal

Lalu, kenapa orang-orang mengutuk media sosial (terutama konten recehnya) karena menjadi dalang brain rot? Bisa jadi karena kita belum terbiasa dengan teknologi baru.

Terlebih, sejak populernya akal imitasi (AI), perubahan teknologi sangat cepat dan sukar diikuti lagi. Inilah yang dianggap sebagai ancaman besar bagi masyarakat.

Tengok saja sejumlah upaya ‘perlawanan’ dari berbagai pihak. Contohnya pelarangan ChatGPT di ruang akademis, sampai pelarangan media sosial bagi anak[17] di bawah 16 tahun di Australia. Di Indonesia juga ada batasan menggunakan media sosial bagi anak dan remaja di bawah 18 tahun[18].

Sudah menjadi rahasia umum bahwa disrupsi massal kerap diwarnai dengan pertentangan[19]. Ada kelompok masyarakat yang menolak maupun mencurigai. Sebaliknya, ada yang mendukung perubahan tersebut.

Meski demikian, bukan berarti kita bisa mengabaikan efek-efek negatif dari penggunaan media sosial berlebihan maupun AI. Kontrol diri, kesadaran, dan aturan yang akomodatif menjadi kunci utama untuk menghindari distraksi dan ketergantungan berlebihan terhadap penggunaan teknologi.

Harapannya, kita bisa menerima manfaat maksimal tanpa hanyut dalam euforia bermedia sosial.

Di sisi lain, sikap kritis ini dapat diartikan sebagai peringatan etis agar perusahaan teknologi dan pembuat kebijakan tidak sewenang-wenang mengejar keuntungan, tetapi mengabaikan potensi dampak negatif dari media sosial tersebut.

References

  1. ^ Brain rot (theconversation.com)
  2. ^ meme brain rot (theconversation.com)
  3. ^ kata paling populer di internet (corp.oup.com)
  4. ^ penelitian (www.nature.com)
  5. ^ narasi anekdotal (theconversation.com)
  6. ^ Lorenzo Cecutti dan tim dari Universitas Toronto (www.nature.com)
  7. ^ (Iryna Imago/Shutterstock) (www.shutterstock.com)
  8. ^ partisipan masih mengingat lokasi informasi itu (www.science.org)
  9. ^ Apakah ingatan manusia dapat dipercaya? Memahami apa itu _audience-tuning effect_ (theconversation.com)
  10. ^ 'Brain rot' mudah menimpa anak dan remaja karena konten serba cepat (theconversation.com)
  11. ^ hanya 13% (www.mendeley.com)
  12. ^ tidak signifikan (www.nature.com)
  13. ^ Studi pada 2020 (pubmed.ncbi.nlm.nih.gov)
  14. ^ ada perbedaan individu (www.sciencedirect.com)
  15. ^ rentang umur (www.nature.com)
  16. ^ budaya yang memengaruhi penggunaan media sosial (journals.sagepub.com)
  17. ^ pelarangan media sosial bagi anak (theconversation.com)
  18. ^ anak dan remaja di bawah 18 tahun (peraturan.bpk.go.id)
  19. ^ disrupsi massal kerap diwarnai dengan pertentangan (pmc.ncbi.nlm.nih.gov)

Authors: Abdul Hadi, Junior Researcher, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Read more https://theconversation.com/apakah-konten-receh-menyebabkan-brain-rot-jawabannya-tidak-sesederhana-itu-266241

Magazine

Membaca demokrasi Indonesia yang abu-abu melalui Klinik Tugas Akhir “Dekonstruksi Demokrasi”

Beberapa tahun terakhir, kondisi demokrasi di Indonesia seperti kehilangan arah. Pemilu dan partai politik memang masih berjalan, namun nilai keadilan dan partisipasi publik bermakna yang membuat demo...

Pangan organik sehat tak harus mahal: Riset dari Bogor membuktikannya

● Petani kecil sulit mengakses pasar organik karena sertifikasi yang mahal dan kaku.● Skema alternatif Participatory Guarantee System (PGS) berbasis komunitas terbukti menjaga mutu produk ...

Apakah konten receh menyebabkan ‘brain rot’? Jawabannya tidak sesederhana itu

Dmytro Sheremeta/Shutterstock)● Temuan riset tentang efek brain rot masih belum konsisten dan signifikansinya dipertanyakan. ● Brain rot bisa jadi merupakan cermin perubahan cara berpikir...

hacklink hack forum hacklink film izle hacklink หวยออนไลน์jojobetPusulabetสล็อตเว็บตรงgamdom girişpadişahbetMostbetbetofficemavibetholiganbet girişslot888pradabetonwinjojobetcasibomjojobet girişjojobet girişbetofficeBets10pusulabetHoliganbet giriş色情 film izlecasibomnakitbahiskavbetYakabet1xbet girişjojobetGrandpashabetgobahismatadorbetzbahis giriştrendbetbetofficejustintvjojobetgiftcardmall/mygiftultrabet girişbets10limanbetmamibetkingroyalcasibomtrgoalsbetciougwin288matadorbetcasibomcasibomJojobettaraftarium24kingroyalcasibomdeneme bonusumeritkingyakabetcasibomcasibompashagamingpashagamingwinxbetSekabetCasibommeritkingsekabetDinamobetbetpuanVdcasinobetpuanMarsbahistrendbetultrabet girişprimebahiskingroyalprimebahismeritkingholiganbetwinxbetwinxbetwinxbetcasibomparmabetbetnanosahabet twitterpacho casinocasibomcasibomvbetkolaybetcolor pickermeritbet girişkralbet girişultrabet girişultrabet girişultrabet girişbetnano girişcratosslot girişcasibomdeneme bonusu veren sitelermeritbetonwintimebetantalya escorthttps://bogaria-atelier.com/bahsegelgrandbettinggrandbettinggrandbettingjojobet girişjojobet güncel girişultrabetbets10matbetroyal reelsnorabahisstarzbet girişKayseri Escortjojobet girişJojobetroyalbetbeylikdüzü escortŞişli EscortbettiltcasibomPusulabetaviator gametimebetbahislionistanbul escort telegrambetparkcasibomcasibomoslobetbetplaymatbet girişsatın almarsbahisholiganbetcasibomjojobet girişholiganbet girişpadişahbetbetparkttpat.com링크모음주소모음 주소킹주소모음 주소모아eb7png pokiesbest online casino australiabest online pokies australiabcgame96 casinocrown155 hk casinobest online casino in cambodiaPusulabetStreameastholiganbetpadişahbetgalabetholiganbet girişmatbetcasibombets10 girişbets10Streameastholiganbetmatbetjojobetholiganbetsahabet