Terjebak dalam kebiasaan lama: mengapa guru Indonesia masih kesulitan mengajarkan kemampuan berpikir kritis
- Written by Maya Defianty, Dosen di Fakultas Ilmu Pendidikan dan Tarbiyah (FITK), UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
(E. S. Nugraha/Shutterstock)Dalam dunia yang semakin terdigitalisasi dan terotomasi, kemampuan berpikir kritis (critical thinking) menjadi hal yang berharga pada abad ke-21. Kemampuan ini membekali pelajar dengan kapasitas untuk mengkritisi dan memilah begitu banyak informasi di ujung jari, serta menganalisis masalah-masalah kompleks untuk...



