Asian Spectator

Men's Weekly

.

Kapan kita layak meng- _cancel_ seseorang maupun karyanya akibat perilaku tercela? Simak dua pertimbangan berikut

  • Written by Tina Sikka, Lecturer in Media and Cultural Studies, Newcastle University
Kapan kita layak meng- _cancel_ seseorang maupun karyanya akibat perilaku tercela? Simak dua pertimbangan berikut_Cancel culture_ (budaya pemboikotan) telah membuat masyarakat 'menghukum' banyak pekerja yang terlibat dalam produksi suatu karya atau produk budaya.(Zenza Flarini/Shutterstock)

Dalam beberapa tahun terakhir, kita santer mendengar istilah “cancel culture” (budaya boikot) dalam menanggapi individu yang dianggap melakukan hal tercela...

Magazine

Mitos, mistis, dan masa depan pengetahuan lokal

CC BYDi banyak tempat di Indonesia, mitos bukan sekadar dongeng pengantar tidur atau kisah seram penuh mistis. Ia lahir dari upaya masyarakat untuk memahami dunia di sekitarnya, mulai dari bagaimana m...

Krisis legitimasi pejabat negara: Terpilih dalam pemilu, tapi gagal jaga kepercayaan rakyat

Pengendara motor melintasi alat kampanye untuk calon anggota legislatif nasional dan daerah jelang Pemilu 2024 di Bintaro, Tangerang Selatan, pada 29 Desember 2023.Gilangpnp/Shutterstock● Masyar...

Belajar dari pasangan Jawa dan Tionghoa: Strategi negosiasi untuk hubungan antar etnis

Pernikahan Antar Etnis antara Jawa dan TionghoaLipik Stock Media/Shuttershock● Pernikahan beda suku tak selalu kental dengan konflik antar etnis.● Pernikahan antar etnis justru menghasilka...