Asian Spectator

Men's Weekly

.

Curious Kids: mengapa hiu berjumbai lebih mirip ular laut?

  • Written by Culum Brown, Professor, Macquarie University

Mengapa hiu berjumbai lebih mirip ular laut? – Will, umur 6, Darlington, Australia

Curious Kids: mengapa hiu berjumbai lebih mirip ular laut?

Halo, Will. Terima kasih atas pertanyaanya

Hiu berjumbai adalah hiu yang tampak sangat aneh. Kamu benar – mereka lebih mirip belut atau ular laut daripada hiu.

Keduanya cukup panjang dan kurus, versi dewasanya bisa tumbuh sekitar dua meter. Kamu akan menemukan hiu berjumbai memiliki sirip yang jauh ke belakang ke arah ekornya, yang menambah bentuknya yang aneh. Mereka jelas tidak terlihat seperti hiu!

‘Fosil hidup’

Hiu berjumbai dianggap sebagai “fosil hidup”, karena mereka tidak berubah selama sekitar 80 juta tahun! Mereka mendapatkan nama mereka dari insang berenda di tenggorokan mereka, yang terlihat seperti renda. Mereka memiliki enam pasang insang yang mereka gunakan untuk bernapas di bawah air.

Ada dua spesies hiu berjumbai. Keduanya mungkin terlihat seperti ular laut, tetapi sebenarnya sangat berbeda dari dekat. Pertama, hiu berjumbai memiliki insang untuk bernapas di bawah air, sementara ular laut harus muncul ke permukaan untuk menghirup udara ke dalam (satu) paru-parunya – tetapi memiliki kemampuan luar biasa dalam menahan napas.

Dan juga, hiu berjumbai memiliki sirip, dan ular tidak memiliki lengan atau kaki sama sekali. Dan ular memiliki kerangka bertulang, sedangkan kerangka hiu terbuat dari tulang rawan (seperti yang ada di hidung kamu).

Dan meskipun keduanya memiliki banyak gigi tajam dan runcing, ular laut sangat berbisa – dan hiu berjumbai tidak.

Black and white striped sea snake glides around coral underwater
Ular laut bisa sangat berbisa, dan terlihat sangat mirip dengan sepupu mereka yang berkeliaran di darat. Shutterstock

Kehidupan hiu yang berjumbai

Hiu berjumbai jarang terlihat di alam liar, jadi kami tidak tahu banyak tentang mereka. Meski terkadang mereka tertangkap jaring ikan karena mereka suka tinggal di tempat yang banyak ikannya.

Pada siang hari, hiu berjumbai beristirahat di dasar laut, tetapi saat malam menjelang, mereka berenang mendekati permukaan untuk mengejar mangsa seperti gurita, cumi-cumi, dan ikan. Saat berenang, mereka menekuk tubuh seperti belut.

Mulut mereka penuh dengan gigi seperti jarum yang mereka gunakan untuk menangkap mangsanya, yang mereka telan utuh!

Hiu berjumbai memiliki banyak gigi runcing kecil. Wiki Commons

Bayi hiu berjumbai menetas dalam telur di dalam perut ibu mereka dan terus tumbuh sampai mereka siap untuk dilahirkan. Ini memakan waktu sekitar tiga setengah tahun, yang lebih dari empat kali lebih lama daripada yang dibutuhkan bayi manusia, dan mungkin waktu yang terpanjang dari semua hewan.

Seekor betina besar dapat memiliki hingga 15 bayi, atau “anak hiu”, yang panjangnya sekitar 50 cm saat mereka lahir. Para ilmuwan berpikir hiu berumbai hidup selama sekitar 25 tahun, tetapi tidak ada yang tahu pasti.

Bagaimana dengan ular laut?

Ular laut ditemukan di perairan dangkal yang hangat di sekitar terumbu karang dekat Australia dan Selandia Baru. Mereka berkerabat dekat dengan ular darat berbisa di Australia.

Ular memiliki sejarah yang lucu jika kamu melihat jauh ke masa lalu, karena nenek moyang mereka awalnya hidup di darat dan terlihat seperti kadal goanna. Di sisi lain, nenek moyang hiu berumbai selalu ada di lautan.

Nenek moyang ular kemudian mulai hidup di air, di mana mereka mendapatkan bentuk ular mereka: mereka kehilangan kaki dan tangan dan mulai berenang seperti belut.

Akhirnya mereka kembali untuk hidup di darat, dan sampai hari ini kebanyakan ular masih bergerak di darat dengan cara yang sama seperti dulu di air – merayap dari sisi ke sisi.

Namun pada suatu saat, ular laut memutuskan untuk kembali hidup di air lagi, di mana mereka masih merayap hingga saat ini. Saya kira mereka tidak bisa mengambil keputusan!

Read more: Curious Kids: Do sharks sneeze?[1]

Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami. Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:

Arina Apsarini dari Binus University menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

References

  1. ^ Curious Kids: Do sharks sneeze? (theconversation.com)

Authors: Culum Brown, Professor, Macquarie University

Read more https://theconversation.com/curious-kids-mengapa-hiu-berjumbai-lebih-mirip-ular-laut-185733

Magazine

Integrasi pengetahuan lokal sebagai solusi iklim: Belajar dari masyarakat adat Bayan di Lombok

● Masyarakat adat Bayan di Lombok Utara, NTB, punya Wariga sebagai sistem pengetahuan alam yang presisi.● Ada juga arsitektur Bale Bayan yang terbukti tahan gempa dan sistem ‘awiq-aw...

Tan Malaka untuk pemula: Sejauh mana kita bisa mempercayai mitos?

● ‘Madilog’ karya Tan Malaka mengajak masyarakat Indonesia meninggalkan cara berpikir mistik dan beralih ke logika ilmiah.● Mitos dan rasio bukanlah lawan, melainkan dua bentuk...

Kenaikan harga tiket Transjakarta: Antara kemampuan masyarakat dan beban pemda Jakarta

● Setelah 2 dekade, harga tiket Transjakarta bakal naik.● Pemerintah daerah Jakarta sedang menghadapi paceklik sehingga harus mengurangi subsidi.● Jika kenaikan harga tiket lebih tin...