Ancaman racun timbal, pembunuh senyap di sekitar kita
- Written by Elvita, Environmental Law Researcher, Indonesian Center for Environmental Law (ICEL)
● Tanpa sadar, kita rentan terpapar timbal dari berbagai produk sehari-hari yang mengandung timbal.
● Dampak paparan timbal bisa merusak organ vital dan sangat berbahaya bagi anak, bahkan pada kadar sangat rendah.
● Regulasi Indonesia masih lemah, sebagian besar bersifat imbauan, tidak membatasi penggunaan timbal sejak hulu.
Bahaya timbal mungkin jarang disorot, tetapi logam berat ini merupakan ancaman serius yang diam-diam membahayakan kesehatan manusia.
Timbal ada dimana-mana. Kita bisa terpapar zat kimia ini saat cat bangunan yang mengandung timbal mengelupas atau ketika partikel timbal terlepas dari produk sehari-hari[1]. Misalnya, peralatan masak, pipa air, obat-obatan, mainan anak-anak, hingga kemasan produk pangan[2] bertimbal.
Maka dari itu, timbal sering disebut dengan racun pembunuh dalam senyap atau silent poison killer. Kita sering terekspos timbal tanpa menyadari dampaknya yang merusak dalam jangka panjang.
Data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2021 mengungkapkan, hampir 8 juta anak Indonesia[3] diperkirakan memiliki kadar timbal dalam darah di atas 5,2 mikrogram per desiliter (µg/dL)—melebihi ambang batas maksimum WHO sebesar 5 µg/dL.
Data lokal[5] bahkan menunjukkan kadar timbal dalam darah anak jalanan di Kota Samarinda di Kalimantan Timur mencapai 28,6 µg/dL. Angka ini menunjukkan persoalan timbal adalah masalah serius yang harus segera diatasi.
Read more: Kasus udang Cikande dan alarm waspada paparan radiasi dari logam bekas[6]
Dampak timbal pada manusia
Timbal masuk ke tubuh manusia melalui pernapasan, sentuhan, dan pencernaan[7].
Begitu masuk ke dalam tubuh, timbal terikat dalam darah, dan kemudian tersimpan dalam tulang, gigi, dan jaringan lunak selama bertahun-tahun.
Dampaknya sangat luas, meliputi gangguan saluran pencernaan, ginjal, dan jantung[9].
Efek paparan timbal jauh lebih berbahaya pada anak-anak, karena tubuh mereka sedang bertumbuh, sehingga timbal lebih mudah berpindah dari darah ke tulang.
Paparan timbal mengganggu perkembangan kognitif dan neurologis anak. Misalnya penurunan kecerdasan intelektual dan konsentrasi atau susah fokus, bahkan pada kadar timbal yang sangat sedikit (di bawah 5µg/dL).
Dua tukang cat rumah yang mengenakan pakaian pelindung hazmat sedang menghilangkan cat timbal dari sebuah rumah tua.
shutterstock[30]
Selain itu, Komisi Keamanan Produk Konsumen AS (CPSC) juga melarang penggunaan timbal[31] dalam mainan, furnitur, dan produk yang digunakan anak-anak. Anak-anak usia 12-24 bulan wajib tes skrining kadar timbal[32].
Di luar itu, anak-anak usia 25 bulan sampai 17 tahun juga direkomendasikan memeriksa kadar timbal dalam darah. Upaya ini berhasil membuahkan penurunan paparan timbal hingga 93,6% dalam 45 tahun.[33]
Meski demikian, pada 2025, AS masih menghadapi insiden terbaru yakni enam sekolah di Wisconsin terpaksa ditutup akibat temuan kadar timbal tinggi
[34].
Kasus ini menjadi peringatan, jika negara dengan sistem regulasi kuat saja masih berjuang menghadapi ancaman timbal, maka Indonesia perlu bertindak cepat. Penanganan timbal harus dimulai dari hulu melalui pembatasan dan pelarangan penggunaan, bukan sekadar imbauan.
Tanpa regulasi ketat, paparan timbal akan terus terjadi dan menimbulkan biaya kesehatan yang jauh lebih besar di masa depan.
References^ produk sehari-hari (www.ncbi.nlm.nih.gov)^ kemasan produk pangan (www.fda.gov)^ hampir 8 juta anak Indonesia (lestari.kompas.com)^ https://www.thelancet.com/journals/lanplh/article/PIIS2542-5196%2820%2930278-3/fulltext (ourworldindata.org)^ Data lokal (publikasi.dinus.ac.id)^ Kasus udang Cikande dan alarm waspada paparan radiasi dari logam bekas (theconversation.com)^ pernapasan, sentuhan, dan pencernaan (www.ncbi.nlm.nih.gov)^ CC BY-NC-SA (creativecommons.org)^ gangguan saluran pencernaan, ginjal, dan jantung (www.unicef.org)^ Sumber: Unicef (www.unicef.org)^ agresivitas dan kecenderungan melakukan kekerasan (www.unicef.org)^ Penelitian lain (pubmed.ncbi.nlm.nih.gov)^ Semua temuan ini menunjukkan bahwa tidak ada angka yang bisa dianggap aman (www.unicef.org)^ kadar rendah (www.mayoclinic.org)^ gangguan pertumbuhan dan reproduksi (www.epa.gov)^ kunyit (stanmed.stanford.edu)^ Setelah temuan parasetamol di Teluk Jakarta, riset temukan obat diabetes terdeteksi di sungai ibu kota (theconversation.com)^ B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) (peraturan.bpk.go.id)^ PP No. 74 Tahun 2001 (www.hukumonline.com)^ Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan (SMBKL) (peraturan.bpk.go.id)^ menghindari penggunaan bahan bangunan, perabot, atau produk rumah tangga yang mengandung timbal (www.hukumonline.com)^ Standar Nasional Indonesia (SNI) (sertifikasibbia.com)^ sejak tahun 1970-an (stacks.cdc.gov)^ Lead-Based Paint Poisoning Prevention Act, (www.congress.gov)^ kontraktor bersertifikat “lead-safe”. (www.epa.gov)^ Lead-Safe Shopping List (www.epa.gov)^ penitipan anak juga wajib bebas dari paparan timbal (publications.aap.org)^ Lead-Based Paint Disclosure Rule, (www.epa.gov)^ seorang agen properti dijatuhi hukuman 3 tahun masa percobaan dan denda $150 ribu (www.justice.gov)^ shutterstock (www.shutterstock.com)^ Komisi Keamanan Produk Konsumen AS (CPSC) juga melarang penggunaan timbal (www.ecfr.gov)^ wajib tes skrining kadar timbal (www.healthcare.gov)^ 93,6% dalam 45 tahun. (stacks.cdc.gov)^ enam sekolah di Wisconsin terpaksa ditutup akibat temuan kadar timbal tinggi (www.vox.com)Authors: Elvita, Environmental Law Researcher, Indonesian Center for Environmental Law (ICEL)Read more https://theconversation.com/ancaman-racun-timbal-pembunuh-senyap-di-sekitar-kita-270574




